Adakah yang lebih bening dari suara hati, kala ia menegur
kita tanpa suara?
Adakah yang lebih jujur dari nurani, saat ia menyadarkan
kita tanpa kata-kata?
Adakah yang lebih tajam dari mata hati, ketika ia menghentak
kita dari kasalahan dan alpa?
Saat paling indah dari putaran waktu kehidupan, adalah saat kita mampu secara jujur dan tulus mendegar suara hati.
Sebab, dari sanalah banyak tindakan dan perilaku kita
menemukan arahnya yang benar.
Dari
sana amal-amal dan segala proses kehidupan kita memiliki pijakan yang kokoh: niat dan orientasi yang lurus.
"Istafti qalbak." mintalah fatwa pada hatimu...
"Mintalah fatwa pada hatimu. Kebaikan itu adalah apa-apa yang tenteram jiwa kepadanya dan tenteram pula dalam hatinya. Dan dosa itu adalah apa-apa yang syak dalam jiwa, dan ragu-ragu dalam hati, meski orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya" (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar