Cara-cara Memulai Sebuah Cerita
oleh 'Ambu' Ade Irma pada 30 Januari 2012 pukul 19:01 ·
Cara-cara Memulai Sebuah Cerita
Bagaimana
sih caranya memulai sebuah tulisan biar menarik? Padahal, kalau
dipikir-pikir, buku-buku tentang kepenulisan itu sudah banyak yang
diterbitkan. Arswendo sudah menulis /Mengarang itu Gampang/, A.S Laksana
juga sudah membuat buku /Creative Writing/, dan masih banyak lagi
buku-buku yang serupa dengan itu, tapi apa boleh buat sepertinya
permasalahan tentang mengawali sebuah tulisan itu memang tidak akan
pernah hilang sampai kiamat datang (hehe. Lebay!). Baiklah, untuk
menghindari kalimat basa-basi, di bawah ini akan saya paparkan lima
langkah sederhana dalam memulai sebuah tulisan (cerita). /Here we go/!
1. Mulailah dengan Dialog,
“Pergilah
ke rawa di seberang Bukit Barisan. Biasanya di sana tumbuh aneka bunga.
Petiklah setangkai dua tangkai untukku. Rasanya, penat ini terlerai
bila memandang bunga-bunga”, pinta Kakek padaku. Matanya mengedip-ngedip
pelan, kulit lisutnya mengernyit dan lewat sorotan matanya, Kakek tidak
lagi seriang dulu. (/Bunga dari Peking/, cerpen Zelfeni Wimra)
2. Mulailah dengan Deskripsi Tokoh
Lelaki
tua itu masih berbau rusa dan kaus oblongnya yang lusuh masih menebar
bau pembakaran yang tidak sempurna. Sangit.... (/Kitab Salah Paham/,
cerpen Puthut EA)
3. Mulailah dengan Berita di Koran atau Televisi
Jumlah
anak balita kurang gizi di Indonesia sekitar 23 juta. Dampak kurang
gizi adalah terhambatnya pertumbuhan otak dan fisik. Begitu melewati
usia dua tahun tanpa asupan gizi seimbang, kondisinya tak dapat
diperbaiki lagi. Citra CT-/scan/ akan memperlihatkan gambar otak yang
tidak padat alias otak kosong.... Bersiaplah memanen generasi yang
hilang. Tidak lama, cuma dua dasawarsa lagi. (Kompas, Selasa 11 Oktober
2005) Rombongan sirkus itu muncul ke kota kami.... (/Sirkus/, cerpen
Agus Noor)
4. Mulailah dengan Adegan
Ia menulis puisi
panjang di depan sebujur tubuh kaku istrinya. Tidak ada kata-kata; mati,
kematian dan airmata di dalam puisi itu, yang adalah buah apel, meja
makan, dan yang paling banyak adalah: usaha mati-matian. (/Kematian
Seorang Istri/, cerpen Puthut EA) Seminggu setelah perceraiannya,
perempuan itu memasuki sebuah kafe, dan memesan Rembulan dalam
Cappucino. Ia datang bersama senja, dan ia harus menunggu malam tiba
untuk mendapatkan pesanannya. (/Rembulan dalam Cappucino/, cerpen Seno
Gumira Ajidarma)
5. Mulailah dengan Setting Tempat
Dalam
satu badai rasa jemu, ia terdampar di taman dan duduk di kursi sambil
memakan jagung rebus begitu perlahan, sebutir demi sebutir, seolah di
butir terakhir ia akan bertemu kematian.... (/Cinta Tak Ada Mati/,
cerpen Eka Kurniawan) Dari jauh sudah terlihat pohon itu berdiri tegak
di tengah padang. Setelah berhari-hari menempuh daerah yang kering
kerontang dan terpanggang matahari, pemandangan yang rimbun seperti
itulah yang sekarang kubutuhkan.... (/Sebatang Pohon di Tengah Padang/,
cerpen Seno Gumira Ajidarma) Selesai! Sebenarnya masih banyak lagi tips
untuk memulai sebuah cerita. Tapi, di sini saya hanya menampilkan lima
cara saja dulu. Cara yang lumayan sering digunakan dan insya Allah mudah
dipelajari. Silakan coba semuanya, satu persatu. Dengan kita menguasai
beberapa cara mengawali tulisan (cerita), semoga kita semua terhindar
dari pembukaan cerita yang klise dan sudah ketinggalan zaman seperti,
Pada suatu hari...., atau Matahari pagi bersinar indah sekali....
Oke, terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini sampai selesai.
Semoga bermanfaat
terima kasih
BalasHapus