Rubaiyat Umar Khayyam
Karya Umar Khayyam
ISBN 978-979-419-357-0
Pustaka Jaya 2009, 136 hlm.
Rubaiyat karya Umar Khayyam digubah dalam bahasa Persia. Sejak abad
ke-19 timbul upaya untuk menerjemahkan karya ini ke dalam bahasa
Inggris, Prancis dan Jerman. Edward Fitzgerald (1809-1883)
menginggriskan karya ini dengan judul Rubaiyat of Omar Khayyam. Karya
terjemahan ini pertama kali terbit pada 1859 dan sejak itu menjadi
sangat terkenal.
Hingga kini masyarakat sastera masih mengenang Umar Khayyam
(1048-1123 M), ahli matematika dan astronomi sekaligus penyair dan ahli
pikir. Tak kunjung habisnya pesona memancar dari karya pujangga Iran
zaman pertengahan ini, terutama yang berbentuk rubayat atau kuatren,
yakni sajak yang terdiri atas empat larik.
Dalam istilah Mehdi Aminrazavi, ahli filsafat dan agama dari Amerika
Serikat, rubayat Umar Khayyam adalah “anggur kearifan” (wine of wisdom).
Tidak mengherankan jika karya sastera ini mempesona banyak kalangan,
tak terkecuali para penulis besar seperti Arthur Conan Doyle, Ezra
Pound, Mark Twain, Raplh Waldo Emerson, dan T.S. Eliot.
Catatan dari Bawah Tanah
Karya Fyodor Dostoyevsky
ISBN 978-979-419-350-1
Pustaka Jaya 2008, 184 hlm.
Membisikkan suara manusia yang telah menarik diri dari lingkungan
masyarakat setelah mengorbankan cinta dan bakatnya. Karya sastra yang
menyoroti relung-relung kejiwaan secara falsafi ini menampilkan tokoh
seorang pemuda yang peka, yang merasakan penolakan lingkungan
kehidupannya, padahal ia merasa lebih unggul dalam intelegensia. Karena
kehilangan daya untuk mencintai dan dicintai, ia pun mengorbankan
cita-citanya dengan tujuan depotisme.
Cinta Pertama
Karya Ivan Turgenev
ISBN 978-979-419-354-9
Pustaka Jaya 2009, 176 hlm.
Adalah salah satu noveletnya yang indah, kisah cinta yang dilukiskan
sangat peka dan mengharukan sekali, terbit pertamakalinya tahun 1860.
Rusman Sutiasumarga yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia
melalui bahasa Belanda, telah pula menerjemahkannya ke dalam bahasa
Sunda, dimuat bersambung dalam Majalah Sunda tahun 1965 (dengan judul
Balég Tampélé). Turgenev meninggal tahun 1883 di Bougival dekat Paris,
dan setelah ia meninggal barulah bukunya yang berjudul Sajak-sajak dalam
Prosa terbit, berisi tinjauan tentang rakyat Rusia yang ditulis dalam
gaya yang indah serta sempurna.
Penulis prosa Rusia ini dilahirkan pada tanggal 28 Oktober 1818 di
Oryol, Rusia, sebagai anak seorang tuan tanah. Cara-cara ibunya yang
berlaku bengis kepada hamba sahayanya, membuat Turgenev muda bersumpah
akan menentang perbudakan. Ia belajar di Universitas Petersburg,
kemudian di Berlin (1838-1844), tempat ia menetap seterusnya.
Haji Murat
Karya Leo Tolstoy
ISBN 978-979-419-351-8
Pustaka Jaya 2009, 192 hlm.
Tidak dapat disangsikan bahwa Tolstoy adalah patriot bangsanya.
Secara sukarela ia terjun dalam Perang Krim (1853-1856) melawan Turki
yang dibantu oleh Inggris, Perancis, dan Sardinia. Pengalaman dalam
perang ini kemudian ia bukukan dalam Sebastopolskiye Rasskazi
(Cerita-cerita Sebastopol). Roman adikaryanya Voina i mir (Perang dan
Damai), di mana ia merawikan kemenangan rakyat Rusia dalam menangkis
serbuan tentara Napoleon (1805-1814). Dalam Haji Murat ia justru
mengetengahkan tokoh Haji Murat dari Chechnya yang cinta kemerdekaan,
melawan Rusia yang ketika itu berada di bawah kekuasaan Tsar Nikolai I
(1827-1855). Ia lukiskan Haji Murat (tahun 1849-1852) sebagai tokoh yang
gagah berani, tangkas dan cerdas. Sebaliknya, ia lukiskan Nikolai I
sebagai tokoh despot yang tak berperikemanusiaan, namun merasa diri
sebagai sumber kebijaksanaan Rusia dan dunia. Para jenderal (a.l.
Vorontsov dan Kamenev) dan para perwiranya ia lukiskan sebagai
orang-orang yang tidak peka dan suka hidup berfoya-foya dengan
mengorbankan kepentingan rakyat. Sebaliknya rakyat yang sederhana
(seperti Avdeyev) ia lukiskan sebagai orang lugu, cinta kerja, yang tak
punya rasa permusuhan, juga terhadap Haji Murat dan para muridnya.
Walau cerita ini berakhir dengan kematian Haji Murat, dalam benak
pembaca terpateri Haji Murat sebagai tokoh yang pantang menyerah. Bagi
Tolstoy, setidak-tidaknya dalam roman ini dan di usia lanjutnya,
keadilan dan kemanusiaan lebih penting daripada tanah air.
Rumah Tangga yang Bahagia
Karya Leo Tolstoy
ISBN 978-979-419-349-5
Pustaka Jaya 2008, 168 hlm.
Rumah Tangga yang Bahagia melukiskan percintaan antara seorang gadis
dengan seorang lelaki yang jauh lebih tua. Dengan cermat digambarkan
betapa halus pertumbuhan benih cinta dalam hati si gadis. Walaupun
terpaksa menghadapi berbagai pertentangan dan kesalahpahaman, namun
keagungan cintalah yang pada akhirnya berbuahkan kebahagiaan.
Prajurit Schweik
Karya Jaroslav Hasek
ISBN 978-979-419-106-4
Pustaka Jaya 2008, 280 hlm.
Prajurit Schweik secara satiris dan humoristis mengisahkan tokoh
seorang prajurit yang tampak eksentrik, bodoh, dan tak berdisiplin
tetapi penuh ketulusan dan kejujuran.
Jaroslav Hasek, pengarang Cekoslovakia ini dilahirkan di Praha pada
tahun 1883, anak seorang guru matematika. Ia pernah bekerja sebagai juru
tulis bank, tetapi pekerjaan itu ditinggalkannya karena ia ingin
mengikuti kegemarannya bertualang dan cara hidup yang eksentrik. Ia
berkemauan keras menjadi penulis dan cita-citanya itu menghasilkan 16
jilid kumpulan cerita pendek yang terbit sebelum pecah Perang Dunia I.
Pada masa PD I ia masuk angkatan perang Austria. Di front timur ia
tertangkap dan ditahan beberapa tahun di dalam barak tahanan. Sehabis
perang, ia kembali ke Praha dan menulis Prajurit Schweik yang dapat
mengobarkan semangat patriotisme bagi bangsanya dan menyuguhkan gaya
satire yang memukau seluruh Eropa.
Romeo & Julia
Karya William Shakespeare
ISBN 978-979-419-361-7
Pustaka Jaya 2009, 208 hlm.
Romeo dan Julia adalah tragedi yang termasyhur tentang sepasang
remaja yang sama-sama jatuh cinta begitu mendalam, tetapi berakhir
dengan kematian keduanya karena permusuhan antara keluarga mereka.
Ditulis oleh William Shakespeare, pujangga Inggris ini dilahirkan
tanggal 23 April 1564 di Stranford, putera seorang pedagang kaya yang
pernah jadi walikota. Pada umur 28 tahun ia menjadi pemain sandiwara.
Seperti kebanyakan pemain sandiwara ketika itu, Shakespeare pun menulis
drama. Yang paling sukses ialah yang berjudul ‘Henry VI’, sebuah seri
yang terdiri dari 3 buah drama tentang peperangan Inggris-Perancis.
Masyarakat pun menggemari melodrama berdarahnya ‘Titus Andronicus’,
farce-nya yang lucu ‘The Comedy of Errors’ dan komedi liriknya ‘Love’s
Labour’s Lost’.
Tahun 1592 teater-teater di London ditutup karena terjadi wabah.
Shakespeare terpaksa mengalihkan kegiatannya ke bidang puisi. Maka
lahirlah dua puisi naratif: ‘Venus and Adonis’ dan ‘The Rape of
Lucrece’. Tahun 1594, setelah teater-teater dibuka kembali, Shakespeare
menggabungkan diri kepada rombongan sandiwara “Chamberlin’s Men” dan
sejak itu ia menulis drama-dramanya untuk rombongan itu, yang kebanyakan
mengenai sejarah Inggris: ‘King John’ dan drama berangkai ‘Richard II’,
‘Richard III’, ‘Henry IV’, ‘Henry V’ dan ‘Henry VI’. Ia pun menulis
komedi, di antaranya: ‘The Merry Wives of Windsor’, ‘The Taming of the
Shrew’, ‘Two Gentelmen of Verona’, ‘Twelfth Night’, ‘As You Like It’ dan
‘Much Ado about Nothing’. Ditulisnya pula drama dengan adegan
pengadilan yang terkenal: ‘The Merchant of Venice’; juga sebuah drama
yang penuh peri dan musik: ‘A Midsummer Night’s Dream’. Di samping itu
ia menulis tragedi ‘Romeo and Juliet’, ‘Julius Caesar’, ‘Hamlet’, dan
‘Othello’. Beberapa lagi di antaranya yang terkenal: ‘Macbeth’,
‘Anthony’, ‘King Lear’, ‘The Tempest’, ‘The Winter’s Tale’ dan lainnya.
Dataran Tortilla
Karya John Steinbeck
ISBN 978-979-419-352-5
Pustaka Jaya 2009, 268 hlm.
Menggambarkan kehidupan kaum paisano—rakyat jelata yang
berdarah campuran Spanyol, Indian, Meksiko dan Kaukasia, di sebuah
daerah nelayan yang miskin. Danny, seorang non-konformis, memimpin
sekelompok petualang, hidup bersenang-senang tanpa pertimbangan
buruk-baik. Tapi sebuah tragedi yang menimpa kelompok petualang ini
merupakan amanat pengarang yang halus mengenai nilai hakikat manusia
dalam menghadapi nasib.
John Steinbeck lahir di Salinas, California, pada tahun 1902. Ayahnya
yang berdarah Jerman bekerja sebagai bendaharawan, dan ibunya yang
berdarah Irlandia bekerja sebagai guru. Ibunyalah yang mendorong
Steinbeck gemar membaca, dan setelah Steinbeck menjadi pengarang roman
ternama, peranan ibunya itu digambarkannya dalam salah satu romannya
yang terkenal East of Eden.
Steinbeck sebenarnya berbakat sebagai atlet dan pemain basket, tetapi
waktunya yang terluang selalu digunakannya untuk membaca. Ia menuntut
ilmu biologi pada Universitas Stanford, di samping mengambil kursus
tentang kesusastraan. Ia keluar dari universitas tanpa memperoleh
ijazah. Steinbeck gemar bertualang. Pernah menjadi tukang batu, tukang
kayu, pembantu pelukis dan wartawan. Karya-karyanya yang terkenal antara
lain, The Pastures of Heaven, Tortilla Flat, In Dubious Battle, Of Mice
and Men, The Moon is Down, East of Eden, The Pearl, The Grapes of Wrath
dan The Winter of our Discontent. Ia mendapat Hadiah Pulitzer pada
tahun 1940 dan Hadiah Nobel pada tahun 1962. Ia meninggal pada tahun
1968.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Biografi Kepenulisan Blogger
Komunitas Guru Menulis Komunitas bagi para guru/dosen yang se...
-
resensi novel Baruang Ka Nu Ngarora Judul Buku : Baruang Ka Nu Ngarora Pangarang : D.K. Ardiwinata Taun terbit : 1914 K...
-
Sunda_Carita pondok (carpon) Carita pondok (carpon) Carita pondok téh aya sasaruana jeung dongéng, boh dongéng boh carita p...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar