[Review] Petualangan Sherlock Holmes, Part 1
Untuk pertama kalinya, review satu buku
saya jadikan dua bagian. Karena kebetulan buku ini adalah kumpulan
cerpen, maka tidak ada salahnya bila saya membahas satu per satu cerpen
yang ada di dalam kumcer Petualangan Sherlock Holmes ini. Enam cerpen pertama dari kedua belas cerpen yang ada dalam Petualangan Sherlock Holmes inilah yang akan saya bahas dalam review bagian pertama ini.
1. Skandal di Bohemia (judul asli: A Scandal in Bohemia)
Cerpen Sherlock Holmes pertama yang
pernah diterbitkan ini membuka perkenalan pertama saya dengan Sherlock
Holmes dengan cukup mulus. Melalui kacamata Watson, saya tidak hanya
jadi tahu tentang reputasi dan kebiasaan-kebiasaan Holmes, tetapi juga
sosok wanita yang dikaguminya. Cukup pribadi untuk perkenalan pertama,
bukan? Ya, sosok wanita istimewa itu adalah Irene Adler, mantan penyanyi
opera, petualang asmara, dan seorang wanita yang luar biasa cantik. Ms.
Adler terlibat hubungan rahasia dengan Raja Bohemia, dan sang raja yang
akan menikah, menghendaki agar bukti-bukti hubungan gelapnya dengan
wanita itu direnggut dari tangan Irene. Sang raja meminta bantuan
detektif kita untuk menjalankan rencana ini dan… peristiwa ini merupakan
satu-satunya peristiwa di mana Sherlock Holmes dikelabui oleh seorang
wanita.
2. Kasus Identitas (judul asli: A Case of Identity)
Suatu malam, apartemen Holmes di Baker
Street kedatangan seorang wanita muda yang bingung, bernama Mary
Sutherland. Miss Mary mengaku bahwa tunangannya, Mr. Hosmer Angel telah
menghilang tepat di hari pernikahannya dengan Mary. Adapun Mary adalah
seorang wanita muda yang berpenghasilan cukup, dan ayah tirinya (yang
hanya lebih tua 5 tahun dari dirinya) menentang keras hubungannya dengan
Mr. Angel, sehingga pernikahan diantara Mary dan Mr. Angel harus
dilaksanakan secara diam-diam. Lalu sekarang ketika sang tunangan
misterius itu menghilang, apa yang harus dilakukan Mary? Sherlock Holmes
membongkar misteri ini dengan cukup mudah, tanpa “merenggut angan-angan
indah dari seorang gadis”; sebagaimana yang dikutipnya dari seorang
penyair Persia bernama Hafiz.
3. Perkumpulan Orang Berambut Merah (judul asli: The Adventure of the Red-Headed League)
I wonder why Ron Weasley wasn’t in this story!
Hahaha. Setiap kali membaca tentang orang berambut merah menyala, mau
tak mau saya teringat akan Ron Weasley. Kebetulan pengarang yang
menciptakan karakter Ron dan pengarang yang menulis cerpen ini berasal
dari negara yang sama. Tokoh utama berambut merah dalam cerpen ini
adalah Mr. Jabez Wilson, seorang pedagang paruh baya dengan penghasilan
pas-pasan yang memiliki tempat usaha di salah satu sudut kumuh kota
London. Suatu hari, ia mendengar tentang lowongan yang dipasang
“Perkumpulan Orang Berambut Merah” yang mencari pegawai untuk melakukan
pekerjaan ringan, namun dengan gaji yang cukup besar. Asisten Mr.
Wilson, Vincent Spaulding, mendorong Mr. Wilson untuk melamar pekerjaan
itu, dan benar saja, dengan sangat mudah ia diterima. Ia melakukan
pekerjaan untuk Perkumpulan Orang Berambut Merah untuk beberapa minggu,
dengan menyalin Encyclopedia Britannica. Betapa kagetnya ia ketika suatu
hari perkumpulan itu dikabarkan bubar begitu saja. Memang, Mr. Wilson
tidak rugi apa-apa, karena toh ia sudah mendapatkan penghasilan tambahan
untuk beberapa minggu, dan tambahan pengetahuan dari hasil menyalin
ensiklopedi, namun ia tidak rela pekerjaan bagus ini hilang begitu saja,
dan Sherlock Holmes pun tertarik akan kasus yang aneh ini. Benar saja,
memang ada “udang di balik batu” dari perkumpulan aneh ini, sesuatu yang
tidak terpikirkan oleh Mr. Wilson, atau orang-orang lain.
4. Misteri di Boscombe Valley (judul asli: The Boscombe Valley Mystery)
Seorang petani yang tinggal di daerah
pedesaan di Herefordshire terbunuh dengan tangan dingin, dan tersangka
utama pembunuhan ini adalah putranya sendiri. Bagaimana mungkin?
Sementara semua bukti dan kesaksian menunjuk kepada si pemuda, James
McCarthy muda, dan vonis hampir pasti menyatakan bahwa ia bersalah;
sementara itu Sherlock Holmes kembali menyusuri tempat kejadian perkara
dan menemukan fakta-fakta kecil yang bisa jadi menunjukkan bahwa bukan
si pemuda pelakunya… Cerpen yang satu ini menarik karena di sini kita
bisa melihat bagaimana Conan Doyle memutarbalikkan asumsi para tokoh
yang beranggapan bahwa James McCarthy pasti bersalah, ternyata malah
sama sekali keliru.
5. Lima Butir Biji Jeruk (judul asli: The Five Orange Pips)
Cerpen favorit saya dari enam cerpen
pertama dalam Petualangan Sherlock Holmes. Kasus yang ditangani Holmes
yang satu ini benar-benar aneh dan misterius. Tiga pembunuhan yang
terjadi semuanya ditandai dengan datangnya amplop berisi lima butir biji
jeruk yang sudah kering, dan tulisan K.K.K. berwarna merah di bagian
dalam amplop. Anehnya lagi, kematian ketiga orang tersebut tampak
seperti bunuh diri atau kecelakaan, padahal sesungguhnya adalah
pembunuhan. Cerpen ini memuat sejarah singkat tentang perkumpulan Ku
Klux Klan yang mempunyai reputasi dan agenda yang sadis dan mengerikan.
Dan walaupun endingnya menggantung, cerpen yang satu ini cukup membuat
saya penasaran dan tegang karena kisahnya, dan saya jadi ingin membaca
lebih banyak tentang perkumpulan Ku Klux Klan yang membuat jantung
terasa dingin itu.
6. Pria Berbibir Miring (judul asli: The Man With the Twisted Lip)
Ketika hendak menjemput Isa Whitney,
suami dari teman istrinya, Dr. Watson terkaget-kaget ketika menjumpai
teman baiknya, Sherlock Holmes sedang berada di dalam pondok candu yang
sama dengan Mr. Whitney. Ternyata Holmes sedang menyelidiki kasus di
mana seorang pria, Neville St. Clair, dilaporkan belum pulang ke rumah
selama dua hari. Namun, istrinya sempat melihatnya di atas atap pondok
candu, namun kemudian menghilang begitu saja seperti ditarik seseorang
dari belakang. Mereka hanya menemukan sebagian pakaian Mr. St. Clair
dari hasil pemeriksaan di lantai atas pondok candu itu, sementara jasnya
baru ditemukan belakangan. Seorang pengemis bernama Hugh Boone tinggal
di lantai atas pondok candu itu, ia mempunyai bekas luka mengerikan pada
wajahnya yang menyebabkan pinggiran bibir atasnya tertarik ke atas
kalau wajahnya sedang bergerak-gerak. Bagaimana keterlibatan si pengemis
dalam peristiwa hilangnya Mr. St. Clair? Lalu dimanakah pria itu
sebenarnya?
***
Sejauh ini, kumcer Petualangan Sherlock Holmes
layak diganjar tiga bintang. Beberapa cerpen memang agak datar dan
membosankan, namun beberapa lainnya berhasil memukau saya dengan cara
brilian Sherlock Holmes memecahkan kasus dan perhatiannya kepada
detail-detail kecil yang dianggap orang tak penting. Seandainya saya
bertemu dengan Sherlock Holmes saat review ini terbit, ia pasti akan
memperhatikan lingkaran hitam dibawah kedua mata saya yang menunjukkan
bahwa saya sering tidur larut malam dan jari telunjuk kanan saya yang
kelihatan lebih berotot daripada jari-jari yang lain karena keseringan
digunakan memencet-mencet mouse; tapi saya harus berhenti menulis
sekarang.
Review ini diposting bersama-sama dengan
beberapa BBI-ers dalam rangka merayakan HUT Sir Arthur Conan Doyle yang
ke-153 (22 Mei 1859-22 Mei 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar