Senin, 03 Desember 2012

Cara-cara Memulai Sebuah Cerita

Cara-cara Memulai Sebuah Cerita

oleh 'Ambu' Ade Irma pada 30 Januari 2012 pukul 19:01 ·

 Cara-cara Memulai Sebuah Cerita

Bagaimana sih caranya memulai sebuah tulisan biar menarik? Padahal, kalau dipikir-pikir, buku-buku tentang kepenulisan itu sudah banyak yang diterbitkan. Arswendo sudah menulis /Mengarang itu Gampang/, A.S Laksana juga sudah membuat buku /Creative Writing/, dan masih banyak lagi buku-buku yang serupa dengan itu, tapi apa boleh buat sepertinya permasalahan tentang mengawali sebuah tulisan itu memang tidak akan pernah hilang sampai kiamat datang (hehe. Lebay!). Baiklah, untuk menghindari kalimat basa-basi, di bawah ini akan saya paparkan lima langkah sederhana dalam memulai sebuah tulisan (cerita). /Here we go/!
1. Mulailah dengan Dialog,                                                                  
“Pergilah ke rawa di seberang Bukit Barisan. Biasanya di sana tumbuh aneka bunga. Petiklah setangkai dua tangkai untukku. Rasanya, penat ini terlerai bila memandang bunga-bunga”, pinta Kakek padaku. Matanya mengedip-ngedip pelan, kulit lisutnya mengernyit dan lewat sorotan matanya, Kakek tidak lagi seriang dulu. (/Bunga dari Peking/, cerpen Zelfeni Wimra)
2. Mulailah dengan Deskripsi Tokoh
 Lelaki tua itu masih berbau rusa dan kaus oblongnya yang lusuh masih menebar bau pembakaran yang tidak sempurna. Sangit.... (/Kitab Salah Paham/, cerpen Puthut EA)
 3. Mulailah dengan Berita di Koran atau Televisi
 Jumlah anak balita kurang gizi di Indonesia sekitar 23 juta. Dampak kurang gizi adalah terhambatnya pertumbuhan otak dan fisik. Begitu melewati usia dua tahun tanpa asupan gizi seimbang, kondisinya tak dapat diperbaiki lagi. Citra CT-/scan/ akan memperlihatkan gambar otak yang tidak padat alias otak kosong.... Bersiaplah memanen generasi yang hilang. Tidak lama, cuma dua dasawarsa lagi. (Kompas, Selasa 11 Oktober 2005) Rombongan sirkus itu muncul ke kota kami.... (/Sirkus/, cerpen Agus Noor)
 4. Mulailah dengan Adegan
 Ia menulis puisi panjang di depan sebujur tubuh kaku istrinya. Tidak ada kata-kata; mati, kematian dan airmata di dalam puisi itu, yang adalah buah apel, meja makan, dan yang paling banyak adalah: usaha mati-matian. (/Kematian Seorang Istri/, cerpen Puthut EA) Seminggu setelah perceraiannya, perempuan itu memasuki sebuah kafe, dan memesan Rembulan dalam Cappucino. Ia datang bersama senja, dan ia harus menunggu malam tiba untuk mendapatkan pesanannya. (/Rembulan dalam Cappucino/, cerpen Seno Gumira Ajidarma)
 5. Mulailah dengan Setting Tempat
 Dalam satu badai rasa jemu, ia terdampar di taman dan duduk di kursi sambil memakan jagung rebus begitu perlahan, sebutir demi sebutir, seolah di butir terakhir ia akan bertemu kematian.... (/Cinta Tak Ada Mati/, cerpen Eka Kurniawan) Dari jauh sudah terlihat pohon itu berdiri tegak di tengah padang. Setelah berhari-hari menempuh daerah yang kering kerontang dan terpanggang matahari, pemandangan yang rimbun seperti itulah yang sekarang kubutuhkan.... (/Sebatang Pohon di Tengah Padang/, cerpen Seno Gumira Ajidarma) Selesai! Sebenarnya masih banyak lagi tips untuk memulai sebuah cerita. Tapi, di sini saya hanya menampilkan lima cara saja dulu. Cara yang lumayan sering digunakan dan insya Allah mudah dipelajari. Silakan  coba semuanya, satu persatu. Dengan kita menguasai beberapa cara mengawali tulisan (cerita), semoga kita semua terhindar dari pembukaan cerita yang klise dan sudah ketinggalan zaman seperti, Pada suatu hari...., atau Matahari pagi bersinar indah sekali....
Oke, terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini sampai selesai.
Semoga bermanfaat

1 komentar:

Biografi Kepenulisan Blogger

Komunitas Guru Menulis Komunitas bagi para guru/dosen yang se...